Sejarah Desa Muaro Pijoan
Jejak panjang masyarakat Desa Muaro Pijoan dalam menghadapi tantangan alam, menjaga tradisi, dan membangun identitas yang kuat.
Asal Usul & Nama Desa
Nama Lubuk Guci Emas berasal dari kawasan yang dulunya dikenal sebagai lubuk larangan, yaitu area sungai yang dijaga dan tidak boleh diambil ikannya secara sembarangan. Tempat ini kemudian dikembangkan menjadi kawasan wisata karena keindahan alam dan nilai edukasinya. Dalam proses pengembangannya, masyarakat memberi nama “Lubuk Guci Emas” sebagai simbol harapan dan nilai budaya — lubuk bermakna perairan atau sungai yang dalam, sedangkan guci emas menggambarkan sesuatu yang bernilai tinggi, melambangkan kekayaan alam dan keharmonisan masyarakat yang menjaganya. Kini, Lubuk Guci Emas menjadi pusat kegiatan wisata, edukasi, dan budaya yang terus berkembang dengan peran aktif warga desa dan kelompok sadar wisata.

Kepemimpinan Desa
Desa Guci Emas telah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan sejak tahun 1940-an. Tokoh-tokoh yang pernah memimpin antara lain:
• Mahmud Alwi (awal kepemimpinan)
• M. Zaini AW (1955–1994)
• Musa Muksin (2000–2007)
• Ismail A (2016–sekarang)
Kenali lebih dekat kisah Desa Guci Emas.
Mari telusuri sejarah, budaya, dan kearifan lokal yang terus dijaga oleh masyarakat hingga kini.